Jumat, 24 Juli 2009

Paham Islam Radikal Dibawa ke Luar Jawa




Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siroj, memastikan bahwa paham “Islam radikal” yang berkembang di Indonesia belakangan ini adalah paham yang dibawa dari “luar”. Pengertian “luar” adalah adanya pengaruh situasi sosial-politik di negara tertentu yang kemudian secara sengaja dimasukkan ke Indonesia.

“Rata-rata, mereka (teroris) itu adalah ‘lulusan’ (perang) dan dididik di Afganistan saat Afganistan melawan Uni Soviet (sekarang Rusia). Setelah perang selesai, mereka kembali ke Indonesia sekaligus membawa paham radikal itu,” terang Kang Said—panggilan akrabnya—kepada NU Online di Jakarta, Kamis (23/7).

Lebih lanjut, Kang Said menjelaskan, Islam di Nusantara yang didakwahkan Walisongo berciri khas moderat dan toleran. Paham tersebut sudah ada sejak ratusan tahun silam yang kemudian menjadi ciri khas Islam di Indonesia. Dan, katanya, sejak itu pula, Islam di Indonesia relatif tidak pernah ada masalah.

Islam di Indonesia mengalami perubahan, imbuhnya, terutama setelah era reformasi. Sejak era itu, Indonesia menjadi negara yang sangat terbuka, termasuk terbuka terhadap paham atau ideologi apa pun “Alhasil, paham Islam radikal pun masuk tanpa ada hambatan,” tandasnya.


Mengenai faktor kemiskinan, keterbelakangan ekonomi dan pendidikan, menurut Kang Said, hal itu juga bisa salah satu sebab. “Kemiskinan dan kebodohan juga menjadi salah satu sebab,” katanya. Namun, faktor itu tidak sepenuhnya memengaruhi.

Menurutnya, tidak sedikit orang yang tingkat ekonominya kelas menengah ke atas, juga berpaham radikal. Banyak orang yang berpendidikan tinggi, tapi juga meyakini dan menganut paham kekerasan itu.

“Buktinya, Dr Azahari (salah satu aktor intelektual terorisme di Indonesia yang tewas beberapa tahun silam) itu berpendidikan tinggi, dia doktor, dia orang pintar, tapi ternyata teroris,” terang alumnus Universitas Ummul Qura’, Mekah, Arab Saudi, itu. (rif)

0 komentar:

 

Mutakhorijin Ploso

Rasa Ta'dzim Kami untuk Semua Masyayikh Pesantren Alfalah Ploso, Melaluli Blog ini Semoga Terjalin Ukuwah Antar Sesama Alumni.

Mutakhorijin Alfalah Ploso Kediri Copyright © 2010 limpas Oline rudin for Wong limpas